Senin, 23 September 2013


Kelompok 5

Alfian Muhammad R.             (05)

Farelldo Anggana H.              (12)

Karenima Eka W. N.               (18)

Natalia Yuliska                       (24)

Shalsabila                                (30)

Yusuf Ridlo                            (36)

 

 

PERKEMBANGAN MUKA BUMI

 

A.  Teori Perkembangan Muka Bumi Oleh Para Ahli

 

1.     Alfred Lothar Wegener (1880-1930)

 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJRXNEaMVrF2Z5KLj0FPVAa8FceiV5rFVzuNtWQ5Zk7JPZkqydDGLi5nOYFWqo8pXYH6aoxE6n-iQC33XkfBcBO4l37D7tzeBSSPRpnhyphenhyphenVfZnI50zpLTAuToNH8XqqxNtVk1GK76O18A0/s200/132985-004-2D6F9E75.jpg

 

Menurut Wegener, hanya terdapat satu benua yang sangat besar dan disebut Pangea. Benua ini retak kemudian bergeser saling menjauhi dan membentuk Gondwana. Setelah itu Gondwana terurai, benua Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Antartika. Teori ini diperkuat oleh bentuk Amerika Selatan di sepanjang bagian timur yang apabila didekatkan dengan benua Afrika sebelah barat akan cocok berbentuk lekukannya. Selain itu, lekukan pada bagian selatan Benua Australia juga apabila didekatkan akan cocok dengan lekukan Benua Antartika.

Kecocokan itu tidak hanya dari segi geografi, tetapi ternyata cocok pula ditinjau dari segi geologi, yakni jenis dan umur batu-batuan yang kira-kira sama. Peristiwa pergeseran itu berlangsung selama jutaan tahun dan masih terus bergerak sampai sekarang.

 

 

2.     Descrates (1596-1650)

 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6GcDNY_tyC-9ILqqhftyzVgs6WXjYAGnXM893qxUcYAyxMxYuG3-ehmNGzH8iZHlLU3-VA5LWWgeCPS7vlNYnxHCEuvF6qDaiB3TGl7xczehW54Hd3DbsF2VHVedpGRI856ZN4j-KwME/s200/Frans_Hals_-_Portret_van_Ren%C3%A9_Descartes.jpg

 

Teori ini disebut teori kontraksi yang menyatakan bahwa bumi kita ini makin susut dan mengerut karena pendinginan sehingga terjadi relief permukaan bumi seperti gunung dan lembah.

 

 

3.      James Dana (1813-1895)

 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1l7kg0l9Kqd_MFONp6KQCTWuy-HXnUYPyVyO9cBLxX1ziZjIpHFfBo6h1-IZD08uuO0GyF8_VKP6HFYe8OZxTNi_Kis_MCE311mqfzmiqZ3EstA4iRRphE0LmHFUeLoW2ZDxXov9x72c/s200/james-dana-sm.jpg

 

James Dana berpendapat bahwa proses pelapukan dan erosi yang membantuk bentang alam.

 

 

 

4.    Edward Suess (1831-1914)

 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2t6ANDOAnZSi4SEt8HlwQqXnEb8k97XL3D-hhc66CN4FkhSaIlftSHGFRgOcJQylkN-6YY6dXIolvzIej1kC3GVg56Mpyl37_MjlIpsAVRd84yhCZu46uRn7on79FXKVgLA5FNOFDzis/s200/eduard-suess-2-sized.jpg

 

Teori ini menyatakan bahwa mula-mula dibumi ini hanya ada dua benua yang berada pada kutub utara dan kutub selatan. Benua Eurasia ada dikutub utara sedangkan Gondwana berada dikutub selatan. Masing-masing benua pecah karena tertarik oleh ekuator. Gondwana pecah menjadi Amerika Selatan, Afrika, Australia, sedangkan Eurasia pecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

 

 

B.   Teori Perkembangan Muka Bumi

 

1.      Teori Continental Drift


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7PevnfG2IQoEA5iT905vY0nVOD0ofbzMXduSIZC_szhrtDXfEOj-fe6kxWDYcU4d474Nj72kTAnwCYSMHgyMQz0JJ3qIH2zqXa8ugj-e2Niyv5uIFwRhaoPUmiZHbAWxmCUNGYuDztqjG/s320/533px-Pangaea_continents.png
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener  pada 1912.

 

 Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus mengalami perubahan melalui pergerakan dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju ekuator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil di kedua daerah tersebut.

 

 

2.      Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgHShXMdM5ZGNj5HzChLTlWOYSyQIyK4mmrY-5t2LizFtkgxp3V2YbotfOmqV22pNfaApQynNUzeLOokToIRZTZ9qD7k97R8EBhatqAZGs-5YYkOKHp_-eTWCMY7PXqgdeCKCNiWbD0oYU/s320/330px-Continental_drift.jpgTeori Konstraksi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650).

 

Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.

 

Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.

 

 

 

 

 

 

 

3.      Teori Laurasia-Gondwana


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiENnaTLVdLuHbsPJwYJjt-4UpxeGPaNnSu29VMSJfj4gjAuRDo8_7Xhi1rIXWRo6Yar7IFeDPseHzmNS8IHPHUtjhYRaLGBGqrMt59e6MJpb6DHD6EdOySA-MtRStkkLTL1znvoO6ud03M/s320/250Ma_EarlyTr.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.

 

Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.

 

 

4.      Teori Konveksi


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkmfjoZM-LPJeub9Y1T3v7_xTLdY5cFERUSGbpgeAwl8dB-hwwddBbS5anNzEmA5Z6YBKrG5ekVvHSDELKxZyhD3IVl_dJ_2uxvGmh1FN33s3622F7UcBf40Tf1kvaDqONSe_DQdHnAxZg/s320/gbr-2.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 


Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

 

Bukti  dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi.

 

Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

 

 

5.      Teori Lempeng Tektonik

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY8-lGQvlrBZxiHa0RGdwODO_CzCDNgG4keHAQaEAXfBHEl_wSb8lRz4iEO46IIca8NSyNubYAweBb9WxjcTe5K-8ISCUabW_7qvA0piN2fDXdkPtiBU-OKbOVLsiarvcw3VI6UwQ8RkuS/s1600/plates.png

 

Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson.

 

Berdasarkan Teori Lempeng Tektonik, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.

 

Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Lothar Wagener, seorang ahli meteorologi dan geologi dari Jerman dalam buku  The Origin of Continents an Oceans (1915), mengemukakan  bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Selain itu, berdasarkan hasil pengamatannya beberapa bagian benua terdapat kesamaan bentuk pantai antara benua satu dengan lainnya. Ia juga mendapati kesamaan geologi dan kesamaan makhluk yang hidup di pantai seberang.

Inti dari teori lempeng tektonik adalah kerak Bumi sebetulnya terdiri atas lempengan-lempengan besar yang seolah mengapung dan bergerak pada lapisan inti Bumi yang lebih cair. Teori ini dibuktikan oleh pakar-pakar geologi dengan waktu hampir setengah abad dan diterima sejak tahun 1960-an. Hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, serta bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Teori ini juga membuktikan bahwa benua-benua selalu bergeser.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar